http://ia-audio.blogspot.com
http://ia-oleh2ku.blogspot.com
http://ia-usahaku.blogspot.com
http://ia-handphone.blogspot.com
http://ihwanarif.blogspotcom
http://ihwan-arif.blogspot.com
http://ihone.xtgem.com

Rabu, 17 Agustus 2011

Resep Kue – Sus Kering Lemon Manis

Resep Kue – Sus Kering Lemon Manis


100SUS KERING LEMON MANIS Resep Kue   Sus Kering Lemon Manis

Resep Kue – Sus Kering Lemon Manis

Bahan Sus Kering Lemon Manis :
  • Mentega 100 gram
  • Air 250 ml
  • Tepung terigu 150 gram
  • Telur ayam 2 butir
  • Baking powder 1/4 sdt
  • Garam 1/2 sdt
Bahan Icing :
  • Gula halus 75 gram
  • Putih telur 1/2 butir
Cara membuat Sus Kering Lemon Manis :
  1. Didihkan air, mentega dan garam.
  2. Masukkan tepung terigu dan baking powder secara bertahap sambil diaduk hingga kalis. Angkat dan dinginkan.
  3. Masukkan telur satu per satu sambil dikocok hingga rata.
  4. Masukkan adonan dalam plastik segitiga dan semprotkan di atas loyang yang telah diolesi margarin.
  5. Panggang dalam oven bersuhu 200°C hingga matang. Angkat dan dinginkan.
  6. Icing : Kocok gula halus dan putih telur hingga lembut dan kaku.
  7. Celupkan bagian atas sus, letakkan kembali ke loyang. Panggang kembali hingga lapisan gula mengeras. Angkat dan sajikan.
pixel Resep Kue   Sus Kering Lemon Manis

Incoming search terms for the article:

Senin, 07 Februari 2011

MANISAN KEDONDONG MINI

Resep Manisan Kedondong Mini

25 June, 2010
MANISAN KEDONDONG Resep Manisan Kedondong Mini

Resep Usaha Manisan Kedondong Mini

Bahan Manisan Kedondong Mini :
  • Kedondong kecil 2 kg ( 140 biji )
  • Kapur sirih 2 sendok teh
  • Air 4 liter
  • Gula pasir 750 gram
  • Benzoat 2 sendok teh
  • Pewarna hijau secukupnya
Cara membuat Manisan Kedondong Mini :
  1. Campur 2 liter air dan kapur sirih, aduk rata, endapkan. Ambil bagian yang bening.
  2. Kupas kedondong hingga bersih. Tuangi air kapur sirih, rendam selama 3 jam. Cuci bersih dan tiriskan.
  3. Rebus sisa air dan gula pasir hingga mendidih sambil sesekali diaduk.
  4. Masukkan kedondong dan pewarna, aduk rata. Angkat.
  5. Tambahkan benzoat, aduk rata. Biarkan uap panasnya hilang. Simpan selama satu malam agar air gula meresap.
  6. Kemas manisan kedondong, beri label. Manisan kedondong siap dipasarkan.
Untuk 20 bungkus @ 7 biji
pixel Resep Manisan Kedondong Mini

Cari Resep

Minggu, 06 Februari 2011

RESEP TOMATO CONCASE

TOMATO CONCASE Tomato ConcaseResep Tomato Concase

Tomato Concase adalah bumbu dasar dari rangkaian topping atau isian pizza. Jadi memegang peranan penting untuk keseluruhan rasa pizza. Pelajari dengan baik resepnya berikut ini.
  • Tomat kupas, 300 gram, cincang kasar
  • Bawang putih, 2 siung, cincang
  • Bawang bombay, 1/2 buah, cincang
  • Bawang merah, 3 butir, cincang
  • Tomat pasta, 1 sendok makan
  • Daun basil, 4 lembar, cincang
  • Oregano, 1 sendok teh
  • Thyme, 1/4 sendok teh
  • Daun bay ( bay leave ), 3 lembar
  • Minyak zaitun, 2 sendok makan
  • Gula pasir, 1 sendok makan
  • Garam, secukupnya
Cara membuat Tomato Concase :
  1. Panaskan minyak zaitun, tumis bawang putih, bawang merah, bawang bombay hingga harum.
  2. Masukkan tomat pasta, daun bay, oregano dan thyme. Aduk rata. Tambahkan tomat dan bahan lainnya. Masak di atas api sedang hingga tomat lunak dan air menyusut. Angkat.
  3. Tomate concase siap digunakan. 
IHWANARIF:
www.ihone.xtgem.com
www.ia-audio.blogspot.com
www.ia-oleh2ku.blogspot.com



Kamis, 13 Januari 2011

MANISAN BASAH BENGKUANG

MANISAN BASAH BENGKUANG
  1. PENDAHULUAN Manisan biasanya dibuat dari buah. Produk ini merupakan bahan setengah kering dengan kadar air sekitar 25%,dankadar gula di atas 60%). Kondisi ini memungkinkan manisan dapat disimpan lama karena kebanyakan mikroba tidak dapat tumbuh pada bahan.
    Manisan bengkuang belum dikenal oleh masyarakat, dan produk ini belum tersedia di pasaran Walaupun demikian, produksi ini merupakan alternatif usaha yang mungkin menguntungkan karena cara pembuatannya sederhana, tidsk mahal, dan penampilan produk cukup menarik.
    Ada dua jenis manisan yaitu manisan basah dan manisan kering. Manisan basah tidak dapat disimpan lama dan penyimpananya dianjurkan didalam lemari pendingin (kulkas). Sedangkan manisan kering dapat disimpan lama, dan dapat disimpan pada suhu ruang.
  2. BAHAN

    1. Umbi bengkuang. Jumlah 10 kg.
    2. Larutan gula pasir. Larutan gula pasir diperlukan untuk merendam irisan bengkuang agar gula meresap kedalam jaringan buah sehingga buah menjadi manis. Gula pasir yang digunakan adalah yang berwarna putih dan bersih. Untuk membuat 1 liter larutan gula 40%. Gula sebanyak 400 gram dimasukan dalam panci, kemudian ditambahkan air sedikit demisedikit sambil diaduk sampai volume mencapai 1 liter. Jumlah larutan yang dibutuhkan: 5liter
    3. Pengawet Pengawet yang digunakan adalah sodium benzoat. Senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan mikroba perusak makanan. Jumlah 4 gram.
    4. Asam sitrat. Bahan ini digunakan untuk mengasamkan atau untuk menurunkan pH menjadi 3,8-4,4. Kondisi asam atau pH rendah dapat menghambat pertumbuhan mikroba perusak. Jumlah 10 gram.
    5. Larutan penguat jaringan buah. Larutan ini digunakan untuk menguatkan jaringan irisan umbi. Larutan ini mengandung ion Ca 2 . Ion tersebut diperoleh dengan melarutkan Ca Co3 (kapur sirih) Kapur sirih merupakan senyawa sumber ion Ca 2 yang paling murah dan paling mudah ditemukan dipasaran.
      Kapur sirih dilarutkan di dalam air dengan konsentrasi 0,2 –0,3%, yaitu dengan melarutkan 2 sampai 3 gram kapur sirih kedalam 1 liter air. Jumlah larutan yang dibutuhkan: 10 liter.
    6. Larutan penghambat reaksi pengocoklatan. Larutan ini diperlukan agar buah tidak berubah menjadi kecoklatan, atau warna gelap lainnya. Larutan mengadung ion sulfit yang berasal dari sodium bisulfit, sodium meta bisulfit, atau dari pelarutan gas belerang dioksida di dalam air. Natrium bisulfit dilarutan di dalam ari dengan konsentrasi 0,18 – 0,22%, yaitu dengan melarutkan 1,8 – 2,2 gram natrium bisulfit di dalam 1 liter air. Jumlah larutan yang dibutuhkan 10 liter.
  3. PERALATAN
    1. Pisau dan landasanya. Alat ini digunakan untuk mengupas dan mengiris buah bengkuang. Disarankan menggunakan dua pisau yang berbeda. Untuk pengupasan digunakan pisau yang biasa digunakan di rumah tangga. Sedangkan untuk mengiris digunakan pisau besar yang biasa digunakan untuk pemotong dan pencincang daging.
    2. Baskom. Baskom digunakan untuk perendaman iriasan bengkuang.
    3. Kemasan. Kemasan adalah wadah untuk mengemas manisan bengkuang. Kemasan yang ekonomis yang dapat digunakan adalah kantong plastik politien.
    4. Sealer. Alat ini digunakan untuk menutup kantong plastik dengan menggunakan panas.
    5. Alat pengering. Alat ini digunakan untuk mengeringkan irisan bengkuang sampai kadar air di bawah 9%.
    6. Refraktometer. Alat ini digunakan untuk mengukur konsentrasi larutan sukrosa secara cepat.
  4. CARA PEMBUATAN
    1. Cara Pengolahan I
      1. Pengirisan dan perendaman di dalam larutan kapir sirih.
        Umbi dikupas, dan dicuci sampai bersih, kemudian diiris atau dipotong berbentuk dadu, selanjutnya direndam didalam larutan kapur sirih selama 1 jam. Setelah itu, umbi dicuci dengan air bersih dan ditiriskan.
      2. Perendaman di dalam larutan sulfit
        Larutan sulfit dipanaskan sampai suhu 64-68 o C. Kemudian umbi direndamkan ke dalam larutan sulfit hangat tersebut selama 10 menit sambil diaduk-aduk sdecara pelan-pelan Setelah itu, umbi dicuci dengan air segar dan ditiriskan. Proses ini boleh tidak dilakukan
      3. Penggulaan (Perendaman di dalam larutan Gula)
        1. Penggulaan pertama
          • Irisan umbi direndam didalam larutan gula 40% selama 48 jam Setiap 1 kg umbi direndam di dalam 1 liter larutan. Setelah itu umbi dikeluarkan dan ditiriskan.
          • Sementara itu larutan gula ditambah dengan asam sitrat dan asam benzoat Setiap liter larutan ditambah dengan 2-5 gram asam sitrat,dan 0,5-1,0 gram asam benzoat Setelah itu larutan didihkan selama 10 menit. Setelah dingin, kadar gula larutan diukur dengan Refraktometer. Jika kadar gula kurang dari 40% ke dalam larutan ditambahkan lagi gula hingga kadar gula kembali menjadi 40%. Jika tidak tersedia refraktometer, setiap kali setelah perendaman, larutan gula ditambah dengan gula baru sebanyak 10% dari jumlah larutan Dengan demikian setiap 1 liter larutan ditambah dengan 100 g gula.
        2. Penggulaan kedua
          • Setelah itu, irisan benkuang direndamkan lagi kedalam larutan gula di atas dan dibiarkan lagi selama 24 jam. Setelah itu umbi dikeluarkan dan ditiriskan.
          • Sementara itu larutan gula didihkan selama 10 menit. Setelah dingin kadargula larutan diukur dengan refraktometer. Jika kadar gula kurang dari 40% ke dalam larutan ditambahkan lagi gula hingga kadar gula kembali menjadi 40% Jika tidak tersedia refraktometer. Setiap kali setelah perendaman larutan gula ditambah dengan gula baru sebanyak 10% dan jumlah larutan Dengan demikian setiap 1 liter larutan ditambah dengan 100 g gula.
        3. Penggulaan ketiga
          • Setelah itu, irisan bengkuang direndamkan lagi ke dalam larutan gula diatas dan dibiarkan lagi selama 24 jam Setelah itu irisan umbi dikeluarkan dan ditiriskan.
          • Sementara itu larutan gula didihkan selama 10 menit, kemudian didinginkan Setelah agak dingin, larutantersebut dicampur dengan irisan umbi. Hasil yang diperoleh disebut manisan basah bengkuang.
      4. Pengawetan dan Pengemasan
        Manisan bengkuang basah dikemas didalam kantong plastik, gelas plastik atau botol kaca bermulut lebar (botol selai). Manisan terkemas ini sebaiknya disimpan di dalam lemari pendingin (kulkas). Daya tahannya didalam kulkas diperkirakan 3-4 minggu.
    2. Cara Pengolahan II
      1. Pengirisan dan Perendaman di dalam larutan kapur sirih
        Umbi dikupas, dan dicuci sampai bersih, kemidian diiris atau dipotong berbentuk dadu, selanjutnya direndam di dalam larutan kapur sirih selama 1jam. Setelah itu, umbi dicuci dengan air bersih dan ditiriskan.
      2. Penggulaan
        1. Penggulaan pertama
          • Dasar wadah penggulaan (stoples atau kotak plastik) ditaburi dengan gula halus (ketebalan 2-3mm). Diatas lapisan gula ini disusun satu lapis irisan atau potongan umbi. Diatas lapisan umbi ditaburi lagi dengan gula (ketebalan 2-3 mm) Demikian dilakukan seterusnya sampai wadah penuh. Bagian paling atas, ditaburi atau ditutup dengan gula halus. Setiap 1 kg irisan umbi membutuhkan. 300 gram gula halus. Setelah itu wadah ditutup, dan disimpan dalam lemari pendingin selama 48 jam. Selama penyimpanan umbi akan keluar, dan gula akan terlarut di dalam cairan umbi tersebut
          • Setelah itu, umbi dikeluarkan dari wadah penggulaan. Cairan yang terbentuk dipisahkan dan dipanaskan,kemudian disimpan di dalam kulkas.
        2. Penggulaan kedua
          • Umbi hasil penggulaan pertama, ditaburi dan diaduk aduk dengan asam benzoat dan asam sitrat yang telah dihaluskan Setiap 1 kg umbi ditaburi dengan asam benzoat, dan 2-5 gram asam sitrat.
          • Dasar wadah penggulaan (stoples atau kotak plastik) ditaburi lagi dengan gula halus (ketebalan 1-2 mm). Diatas lapisan gula ini disusun satu lapis irisan atau potongan umbi. Diatas lapisan umbi ditaburi lagi dengan gula (ketebalan 1-2 mm). Demikian dilakukan seterusnya sampai wadah penuh. Bagian paling atas, ditaburi atau ditutup dengan gula halus. Setiap 1 kg irisan umbi membutuhkan 200 gram gula halus. Setelah wadah ditutup, dan disimpan didalam lemari pendingin selama 24 jam. Selama penyimpanan cairan umbi akan keluar, dan gula akan larut di dalam cairan umbi tersebut.
          • Setelah itu, umbi dikeluarkan dari wadah penggulaan Cairan yang terbentuk dipisahkan dan dipanaskan, kemudian disatukan dengan larutan gula sebelumnya dan disimpan di dalam kulkas.
        3. Penggulaan ketiga
          • Dasar wadah penggulaan (stoples atau kotak plastik) ditaburi lagi dengan gula halus (ketebalan 1-2 mm). Di atas lapisan gula ini disusun satu lapis irisan atau potongan umbi. Di atas lapisan umbi ditaburi lagi dengan gula (ketebalan 1-2 mm). Demikianlah dilakukan seterusnya sampai wadah penuh. Bagian paling atas,ditaburi atau di tutup dengan gula halus +Setiap 1 kg irisan umbi membutuhkan 150 gram gula halus. Setelah itu wadah ditutup, dan disimpan didalam lemari pendingin selama 24 jam. Selama penyimpanan, cairan umbi akan keluar, dan gula akan terlarut di dalam cairan umbi tersebut.
          • Setelah itu, umbi dikeluarkan dari wadah penggulaan Cairan yang terbentuk dipisahkan dan dipanaskan, kemudian disatukan dengan cairan sebelumnya. Cairan ini ditambah dengan air kemudian didihkan selama 5 menit..Setiap 1 liter cairan gula dengan 1 liter air bersih.
          • Kedalam cairan yang telah direbus diatas dimasukan umbi yang telah digulai. Hasil yang diperoleh disebut manisan bengkuang.
      3. Pengawetan dan Pengemasan
        Manisan basah bengkuang dikemas di dalam kantong palstik, gelas panjang atau botol kaca bermulut lebar (botol selai). Manisan terkemas sebaiknya disumpan di dalam lemari pendingin (kulkas). Daya tahan dalam kulkas diperkirakan 3-4 minggu.

MANISAN KEDONDONG

MANISAN BELIMBING WULUH

manisan belimbing wuluh dapur cantik
Rekomendasi :
Makan manisan memang terasa menyegarkan apalagi jika hari terasa terik dan udara terasa panas. Kerongkongan menjadi basah dan hati terasa adem sewaktu memakan manisan. Manisan Belimbing Wuluh ini merupakan kreasi unik buatan sendiri dari Dapur Cantik. Bermula dari banyaknya belimbing wuluh yang ditanam di rumah sendiri. Mencoba dijadikan sebagai makanan lain dan hasilnya sangat memuaskan. Bagi kamu yang suka sekali dengan manisan, resep ini layak untuk dicoba :).


Belanja dulu yukz :
  • 1 kg belimbing wuluh
  • 1/2 kg gula pasir putih
  • 2 sendok makan air kapur
  • 2 sendok makan asam benzoat
  • air secukupnya

Sekarang ke dapur yukz :
  1. Belimbing wuluh dibersihkan, lalu direndam dengan air.
  2. Tambahkan air kapur dan asam benzoat, lalu rendam selama semalam.
  3. Setelah direndam selama semalam, belimbing wuluh dicuci bersih.
  4. Siapkan panci, rebus air, setelah mendidih baru masukkan belimbing wuluh tadi dan rebus sebentar saja.
  5. Lalu angkat, tiriskan, setelah dingin baru masukkan ke dalam wadah bersih.
  6. Taburkan gula putih di atasnya.
  7. Setelah gula putih mencair, lalu tutup, masukkan ke dalam kulkas dan simpan selama seminggu.
  8. Setelah seminggu berlalu, manisan belimbing wuluh pun siap disantap.

Tips :
Sebagai pertanda bahwa manisan sudah jadi atau belum, setelah seminggu manisan dicoba dulu rasanya, kalau memamg sudah terasa manis di lidah, berarti manisan siap untuk disajikan.

Pesan : Selamat Menikmati...

MANISAN BUAH

Manisan buah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
454 - Siracusa - Scorzette d'arancio candite - Foto Giovanni Dall'Orto - 17-Oct-2008.jpg
Manisan buah adalah buah-buahan yang direndam dalam larutan gula selama beberapa waktu.[1] Manisan biasanya dimakan sebagai hidangan pelengkap untuk merangsang nafsu makan.[1] Teknologi membuat manisan merupakan salah satu cara pengawetan makanan yang sudah diterapkan sejak dahulu kala.[1] Perendamanan manisan akan membuat kadar gula dalam buah meningkat dan kadar airnya berkurang.[1] Keadaan ini akan menghambat pertumbuhan mikroba perusak sehingga buah akan lebih tahan lama.[1]
Pada awalnya manisan dibuat dengan merendam pada larutan gula hanya untuk mengawetkan.[2] Ada beberapa buah yang hanya dipanen pada musim-musim tertentu.[2] Saat musim itu, buah akan melimpah dan kelebihannya akan segera membusuk apabila tidak segera dikonsumsi.[2] Untuk itu manusia mulai berpikir untuk mengawetkan buah dengan membuat manisan. Manisan juga dibuat dengan alasan memperbaiki cita rasa buah yang tadinya masam menjadi manis.[2] Setelah berkembang menjadi komoditas, manisan mulai diolah dengan berbagai tambahan bahan, seperti pemutih, pengenyal, pengering, atau gula buatan.[3]

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Jenis

Ada tiga jenis manisan, yaitu manisan basah, manisan kering, dan acar.[1] Satu jenis buah dapat dibuat menjadi manisan basah, atau manisan kering, atau keduanya.[2]

[sunting] Basah

manisan basah
Manisan basah adalah manisan yang diperoleh setelah penirisan buah dari larutan gula.[2] Manisan basah mempunyai kandungan air yang lebih banyak dan penampakan yang lebih menarik karena serupa dengan buah aslinya[2]. Manisan basah biasanya dibuat dari buah yang keras.[2] Contoh buah untuk manisan basah adalah[4]:

[sunting] Kering

Manisan kering adalah manisan yang diperoleh setelah buah ditiriskan kemudian dijemur sampai kering[2]. Manisan kering memiliki daya simpan yang lebih lama, kadar air yang lebih rendah, dan kadar gula yang lebih tinggi.[2] Manisan kering biasanya dibuat dari buah yang teksturnya lunak.[2] Contohnya buah untuk manisan kering adalah[1]:

[sunting] Acar

acar kedondong
Acar adalah manisan yang cita rasa cukanya sangat terasa.[1] Contoh acar dari buah adalah[1]:

[sunting] Pembuatan

Untuk membuat manisan yang berkualitas perlu memperhatikan beberapa hal, seperti bahan yang digunakan, bumbu, peralatan, dan wadah yang digunakan.[1] Selain itu perlu diperhatikan juga metode yang dilakukan seperti penirisan, penjemuran, dan penyimpanan.[3] Dengan pembuatan yang benar, manisan yang diperoleh akan renyah, tidak getir atau sepat, dan memberi sensasi nikmat bagi yang makan.[2]

[sunting] Bahan dan bumbu

Bahan yang digunakan dipilih yang baik kualitasnya, agar hasil manisan tidak keriput.[1] Buah yang digunakan tidak terlalu muda ataupun terlalu tua, tidak mengandung banyak serat serta tidak berulat dan tidak ada cacat.[3] Buah yang digunakan dicuci terlebih dahulu dari kotoran yang ada.[1]
Garam yang digunakan adalah garam meja, garam bata, atau garam beriodium, serta tidak mengandung vetsin karena akan menghambat proses pengawetan.[1] Gula yang digunakan sebaiknya berwarna putih agar hasil manisan tidak berubah warna menjadi lebih gelap.[1] Bila digunakan cuka, gunakan yang kadar keasamannya 5% saja agar tidak terlalu asam.[1]
Air kapur sirih digunakan untuk memberi tekstur renyah pada manisan.[2] Sebelum direndam dalam air gula, buah direndam dalam air kapur sirih terlebih dahulu.[2] Setelah dibilas hingga bersih agar sisa kapur sirih tidak menempel.[2]
Bumbu tambahan yang digunakan, seperti cabai merah, cengkeh, atau kayu manis sebaiknya masih baru agar tidak mengganggu cita rasa manisan.[1] Dalam pembuatan, bumbu dibungkus dengan sepotong kain agar tidak mengotori air rendaman dan tidak mengganggu warna hasil akhir manisan.[1] Bahan pengawet tidak perlu digunakan apabila manisan disimpan dalam tempat yang bersih dan sesuai.[1]

[sunting] Peralatan dan wadah

Peralatan yang digunakan untuk membuat manisan adalah panci, pengaduk, toples.[1] Panci dan sendok dibuat dari bahan baja antikarat, email, atau kayu.[1] Peralatan yang terbuat dari besi atau logam dapat meracuni dan merubah warna manisan karena akan bereaksi dengan cuka yang ditambahkan atau zat asam yang terdapat dalam buah.[1]
Wadah yang digunakan tertutup, telah dibersihkan dari lemak dan telah disterilkan. Pastikan adah tidak retak dan dapat tertutup rapat.[3]

[sunting] Metode

Sebelum direndam, manisan dipilih dahulu yang berkualitas dan dicuci.[3] Pada beberapa buah dilakukan pengupasan dan pemotongan terlebih dahulu.[2] Pada buah yang memiliki daging tebal juga dapat dilakukan pelubangan untuk membantu meresapkan larutan gula.[2] Pada cara modern, penggulaan dilakukan lebih dari satu tahap.[2]
Penirisan dilakukan menggunakan ayakan yang terbuat dari bambu atau aluminium.[3] Setelah ditiriskan, buah dibiarkan beberapa lama untuk memastikan sisa-sisa air tidak tersisa pada buah.[3] Untuk manisan kering, air gula terakhir yang digunakan juga ditiriskan, sedangkan untuk manisan basah tidak.[2]
Metode penjemuran dilakukan untuk beberapa manisan kering.[3] Penjemuran yang baik dilakukan dengan sinar matahari, sambil dibalik-balik agar keringnya merata.[3] Setara dengan itu manisan juga dapat dipanggang pada oven sebelum dimasukkan ke wadah.[3] Penyimpanan manisan pada umumnya adalah di lemari es.[2] Manisan diletakkan pada wadah yang kedap udara dan tertutup rapat, atau dikemas dalam plastik yang kedap udara.[2]