http://ia-audio.blogspot.com
http://ia-oleh2ku.blogspot.com
http://ia-usahaku.blogspot.com
http://ia-handphone.blogspot.com
http://ihwanarif.blogspotcom
http://ihwan-arif.blogspot.com
http://ihone.xtgem.com

Kamis, 13 Januari 2011

MANISAN BASAH BENGKUANG

MANISAN BASAH BENGKUANG
  1. PENDAHULUAN Manisan biasanya dibuat dari buah. Produk ini merupakan bahan setengah kering dengan kadar air sekitar 25%,dankadar gula di atas 60%). Kondisi ini memungkinkan manisan dapat disimpan lama karena kebanyakan mikroba tidak dapat tumbuh pada bahan.
    Manisan bengkuang belum dikenal oleh masyarakat, dan produk ini belum tersedia di pasaran Walaupun demikian, produksi ini merupakan alternatif usaha yang mungkin menguntungkan karena cara pembuatannya sederhana, tidsk mahal, dan penampilan produk cukup menarik.
    Ada dua jenis manisan yaitu manisan basah dan manisan kering. Manisan basah tidak dapat disimpan lama dan penyimpananya dianjurkan didalam lemari pendingin (kulkas). Sedangkan manisan kering dapat disimpan lama, dan dapat disimpan pada suhu ruang.
  2. BAHAN

    1. Umbi bengkuang. Jumlah 10 kg.
    2. Larutan gula pasir. Larutan gula pasir diperlukan untuk merendam irisan bengkuang agar gula meresap kedalam jaringan buah sehingga buah menjadi manis. Gula pasir yang digunakan adalah yang berwarna putih dan bersih. Untuk membuat 1 liter larutan gula 40%. Gula sebanyak 400 gram dimasukan dalam panci, kemudian ditambahkan air sedikit demisedikit sambil diaduk sampai volume mencapai 1 liter. Jumlah larutan yang dibutuhkan: 5liter
    3. Pengawet Pengawet yang digunakan adalah sodium benzoat. Senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan mikroba perusak makanan. Jumlah 4 gram.
    4. Asam sitrat. Bahan ini digunakan untuk mengasamkan atau untuk menurunkan pH menjadi 3,8-4,4. Kondisi asam atau pH rendah dapat menghambat pertumbuhan mikroba perusak. Jumlah 10 gram.
    5. Larutan penguat jaringan buah. Larutan ini digunakan untuk menguatkan jaringan irisan umbi. Larutan ini mengandung ion Ca 2 . Ion tersebut diperoleh dengan melarutkan Ca Co3 (kapur sirih) Kapur sirih merupakan senyawa sumber ion Ca 2 yang paling murah dan paling mudah ditemukan dipasaran.
      Kapur sirih dilarutkan di dalam air dengan konsentrasi 0,2 –0,3%, yaitu dengan melarutkan 2 sampai 3 gram kapur sirih kedalam 1 liter air. Jumlah larutan yang dibutuhkan: 10 liter.
    6. Larutan penghambat reaksi pengocoklatan. Larutan ini diperlukan agar buah tidak berubah menjadi kecoklatan, atau warna gelap lainnya. Larutan mengadung ion sulfit yang berasal dari sodium bisulfit, sodium meta bisulfit, atau dari pelarutan gas belerang dioksida di dalam air. Natrium bisulfit dilarutan di dalam ari dengan konsentrasi 0,18 – 0,22%, yaitu dengan melarutkan 1,8 – 2,2 gram natrium bisulfit di dalam 1 liter air. Jumlah larutan yang dibutuhkan 10 liter.
  3. PERALATAN
    1. Pisau dan landasanya. Alat ini digunakan untuk mengupas dan mengiris buah bengkuang. Disarankan menggunakan dua pisau yang berbeda. Untuk pengupasan digunakan pisau yang biasa digunakan di rumah tangga. Sedangkan untuk mengiris digunakan pisau besar yang biasa digunakan untuk pemotong dan pencincang daging.
    2. Baskom. Baskom digunakan untuk perendaman iriasan bengkuang.
    3. Kemasan. Kemasan adalah wadah untuk mengemas manisan bengkuang. Kemasan yang ekonomis yang dapat digunakan adalah kantong plastik politien.
    4. Sealer. Alat ini digunakan untuk menutup kantong plastik dengan menggunakan panas.
    5. Alat pengering. Alat ini digunakan untuk mengeringkan irisan bengkuang sampai kadar air di bawah 9%.
    6. Refraktometer. Alat ini digunakan untuk mengukur konsentrasi larutan sukrosa secara cepat.
  4. CARA PEMBUATAN
    1. Cara Pengolahan I
      1. Pengirisan dan perendaman di dalam larutan kapir sirih.
        Umbi dikupas, dan dicuci sampai bersih, kemudian diiris atau dipotong berbentuk dadu, selanjutnya direndam didalam larutan kapur sirih selama 1 jam. Setelah itu, umbi dicuci dengan air bersih dan ditiriskan.
      2. Perendaman di dalam larutan sulfit
        Larutan sulfit dipanaskan sampai suhu 64-68 o C. Kemudian umbi direndamkan ke dalam larutan sulfit hangat tersebut selama 10 menit sambil diaduk-aduk sdecara pelan-pelan Setelah itu, umbi dicuci dengan air segar dan ditiriskan. Proses ini boleh tidak dilakukan
      3. Penggulaan (Perendaman di dalam larutan Gula)
        1. Penggulaan pertama
          • Irisan umbi direndam didalam larutan gula 40% selama 48 jam Setiap 1 kg umbi direndam di dalam 1 liter larutan. Setelah itu umbi dikeluarkan dan ditiriskan.
          • Sementara itu larutan gula ditambah dengan asam sitrat dan asam benzoat Setiap liter larutan ditambah dengan 2-5 gram asam sitrat,dan 0,5-1,0 gram asam benzoat Setelah itu larutan didihkan selama 10 menit. Setelah dingin, kadar gula larutan diukur dengan Refraktometer. Jika kadar gula kurang dari 40% ke dalam larutan ditambahkan lagi gula hingga kadar gula kembali menjadi 40%. Jika tidak tersedia refraktometer, setiap kali setelah perendaman, larutan gula ditambah dengan gula baru sebanyak 10% dari jumlah larutan Dengan demikian setiap 1 liter larutan ditambah dengan 100 g gula.
        2. Penggulaan kedua
          • Setelah itu, irisan benkuang direndamkan lagi kedalam larutan gula di atas dan dibiarkan lagi selama 24 jam. Setelah itu umbi dikeluarkan dan ditiriskan.
          • Sementara itu larutan gula didihkan selama 10 menit. Setelah dingin kadargula larutan diukur dengan refraktometer. Jika kadar gula kurang dari 40% ke dalam larutan ditambahkan lagi gula hingga kadar gula kembali menjadi 40% Jika tidak tersedia refraktometer. Setiap kali setelah perendaman larutan gula ditambah dengan gula baru sebanyak 10% dan jumlah larutan Dengan demikian setiap 1 liter larutan ditambah dengan 100 g gula.
        3. Penggulaan ketiga
          • Setelah itu, irisan bengkuang direndamkan lagi ke dalam larutan gula diatas dan dibiarkan lagi selama 24 jam Setelah itu irisan umbi dikeluarkan dan ditiriskan.
          • Sementara itu larutan gula didihkan selama 10 menit, kemudian didinginkan Setelah agak dingin, larutantersebut dicampur dengan irisan umbi. Hasil yang diperoleh disebut manisan basah bengkuang.
      4. Pengawetan dan Pengemasan
        Manisan bengkuang basah dikemas didalam kantong plastik, gelas plastik atau botol kaca bermulut lebar (botol selai). Manisan terkemas ini sebaiknya disimpan di dalam lemari pendingin (kulkas). Daya tahannya didalam kulkas diperkirakan 3-4 minggu.
    2. Cara Pengolahan II
      1. Pengirisan dan Perendaman di dalam larutan kapur sirih
        Umbi dikupas, dan dicuci sampai bersih, kemidian diiris atau dipotong berbentuk dadu, selanjutnya direndam di dalam larutan kapur sirih selama 1jam. Setelah itu, umbi dicuci dengan air bersih dan ditiriskan.
      2. Penggulaan
        1. Penggulaan pertama
          • Dasar wadah penggulaan (stoples atau kotak plastik) ditaburi dengan gula halus (ketebalan 2-3mm). Diatas lapisan gula ini disusun satu lapis irisan atau potongan umbi. Diatas lapisan umbi ditaburi lagi dengan gula (ketebalan 2-3 mm) Demikian dilakukan seterusnya sampai wadah penuh. Bagian paling atas, ditaburi atau ditutup dengan gula halus. Setiap 1 kg irisan umbi membutuhkan. 300 gram gula halus. Setelah itu wadah ditutup, dan disimpan dalam lemari pendingin selama 48 jam. Selama penyimpanan umbi akan keluar, dan gula akan terlarut di dalam cairan umbi tersebut
          • Setelah itu, umbi dikeluarkan dari wadah penggulaan. Cairan yang terbentuk dipisahkan dan dipanaskan,kemudian disimpan di dalam kulkas.
        2. Penggulaan kedua
          • Umbi hasil penggulaan pertama, ditaburi dan diaduk aduk dengan asam benzoat dan asam sitrat yang telah dihaluskan Setiap 1 kg umbi ditaburi dengan asam benzoat, dan 2-5 gram asam sitrat.
          • Dasar wadah penggulaan (stoples atau kotak plastik) ditaburi lagi dengan gula halus (ketebalan 1-2 mm). Diatas lapisan gula ini disusun satu lapis irisan atau potongan umbi. Diatas lapisan umbi ditaburi lagi dengan gula (ketebalan 1-2 mm). Demikian dilakukan seterusnya sampai wadah penuh. Bagian paling atas, ditaburi atau ditutup dengan gula halus. Setiap 1 kg irisan umbi membutuhkan 200 gram gula halus. Setelah wadah ditutup, dan disimpan didalam lemari pendingin selama 24 jam. Selama penyimpanan cairan umbi akan keluar, dan gula akan larut di dalam cairan umbi tersebut.
          • Setelah itu, umbi dikeluarkan dari wadah penggulaan Cairan yang terbentuk dipisahkan dan dipanaskan, kemudian disatukan dengan larutan gula sebelumnya dan disimpan di dalam kulkas.
        3. Penggulaan ketiga
          • Dasar wadah penggulaan (stoples atau kotak plastik) ditaburi lagi dengan gula halus (ketebalan 1-2 mm). Di atas lapisan gula ini disusun satu lapis irisan atau potongan umbi. Di atas lapisan umbi ditaburi lagi dengan gula (ketebalan 1-2 mm). Demikianlah dilakukan seterusnya sampai wadah penuh. Bagian paling atas,ditaburi atau di tutup dengan gula halus +Setiap 1 kg irisan umbi membutuhkan 150 gram gula halus. Setelah itu wadah ditutup, dan disimpan didalam lemari pendingin selama 24 jam. Selama penyimpanan, cairan umbi akan keluar, dan gula akan terlarut di dalam cairan umbi tersebut.
          • Setelah itu, umbi dikeluarkan dari wadah penggulaan Cairan yang terbentuk dipisahkan dan dipanaskan, kemudian disatukan dengan cairan sebelumnya. Cairan ini ditambah dengan air kemudian didihkan selama 5 menit..Setiap 1 liter cairan gula dengan 1 liter air bersih.
          • Kedalam cairan yang telah direbus diatas dimasukan umbi yang telah digulai. Hasil yang diperoleh disebut manisan bengkuang.
      3. Pengawetan dan Pengemasan
        Manisan basah bengkuang dikemas di dalam kantong palstik, gelas panjang atau botol kaca bermulut lebar (botol selai). Manisan terkemas sebaiknya disumpan di dalam lemari pendingin (kulkas). Daya tahan dalam kulkas diperkirakan 3-4 minggu.

MANISAN KEDONDONG

MANISAN BELIMBING WULUH

manisan belimbing wuluh dapur cantik
Rekomendasi :
Makan manisan memang terasa menyegarkan apalagi jika hari terasa terik dan udara terasa panas. Kerongkongan menjadi basah dan hati terasa adem sewaktu memakan manisan. Manisan Belimbing Wuluh ini merupakan kreasi unik buatan sendiri dari Dapur Cantik. Bermula dari banyaknya belimbing wuluh yang ditanam di rumah sendiri. Mencoba dijadikan sebagai makanan lain dan hasilnya sangat memuaskan. Bagi kamu yang suka sekali dengan manisan, resep ini layak untuk dicoba :).


Belanja dulu yukz :
  • 1 kg belimbing wuluh
  • 1/2 kg gula pasir putih
  • 2 sendok makan air kapur
  • 2 sendok makan asam benzoat
  • air secukupnya

Sekarang ke dapur yukz :
  1. Belimbing wuluh dibersihkan, lalu direndam dengan air.
  2. Tambahkan air kapur dan asam benzoat, lalu rendam selama semalam.
  3. Setelah direndam selama semalam, belimbing wuluh dicuci bersih.
  4. Siapkan panci, rebus air, setelah mendidih baru masukkan belimbing wuluh tadi dan rebus sebentar saja.
  5. Lalu angkat, tiriskan, setelah dingin baru masukkan ke dalam wadah bersih.
  6. Taburkan gula putih di atasnya.
  7. Setelah gula putih mencair, lalu tutup, masukkan ke dalam kulkas dan simpan selama seminggu.
  8. Setelah seminggu berlalu, manisan belimbing wuluh pun siap disantap.

Tips :
Sebagai pertanda bahwa manisan sudah jadi atau belum, setelah seminggu manisan dicoba dulu rasanya, kalau memamg sudah terasa manis di lidah, berarti manisan siap untuk disajikan.

Pesan : Selamat Menikmati...

MANISAN BUAH

Manisan buah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
454 - Siracusa - Scorzette d'arancio candite - Foto Giovanni Dall'Orto - 17-Oct-2008.jpg
Manisan buah adalah buah-buahan yang direndam dalam larutan gula selama beberapa waktu.[1] Manisan biasanya dimakan sebagai hidangan pelengkap untuk merangsang nafsu makan.[1] Teknologi membuat manisan merupakan salah satu cara pengawetan makanan yang sudah diterapkan sejak dahulu kala.[1] Perendamanan manisan akan membuat kadar gula dalam buah meningkat dan kadar airnya berkurang.[1] Keadaan ini akan menghambat pertumbuhan mikroba perusak sehingga buah akan lebih tahan lama.[1]
Pada awalnya manisan dibuat dengan merendam pada larutan gula hanya untuk mengawetkan.[2] Ada beberapa buah yang hanya dipanen pada musim-musim tertentu.[2] Saat musim itu, buah akan melimpah dan kelebihannya akan segera membusuk apabila tidak segera dikonsumsi.[2] Untuk itu manusia mulai berpikir untuk mengawetkan buah dengan membuat manisan. Manisan juga dibuat dengan alasan memperbaiki cita rasa buah yang tadinya masam menjadi manis.[2] Setelah berkembang menjadi komoditas, manisan mulai diolah dengan berbagai tambahan bahan, seperti pemutih, pengenyal, pengering, atau gula buatan.[3]

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Jenis

Ada tiga jenis manisan, yaitu manisan basah, manisan kering, dan acar.[1] Satu jenis buah dapat dibuat menjadi manisan basah, atau manisan kering, atau keduanya.[2]

[sunting] Basah

manisan basah
Manisan basah adalah manisan yang diperoleh setelah penirisan buah dari larutan gula.[2] Manisan basah mempunyai kandungan air yang lebih banyak dan penampakan yang lebih menarik karena serupa dengan buah aslinya[2]. Manisan basah biasanya dibuat dari buah yang keras.[2] Contoh buah untuk manisan basah adalah[4]:

[sunting] Kering

Manisan kering adalah manisan yang diperoleh setelah buah ditiriskan kemudian dijemur sampai kering[2]. Manisan kering memiliki daya simpan yang lebih lama, kadar air yang lebih rendah, dan kadar gula yang lebih tinggi.[2] Manisan kering biasanya dibuat dari buah yang teksturnya lunak.[2] Contohnya buah untuk manisan kering adalah[1]:

[sunting] Acar

acar kedondong
Acar adalah manisan yang cita rasa cukanya sangat terasa.[1] Contoh acar dari buah adalah[1]:

[sunting] Pembuatan

Untuk membuat manisan yang berkualitas perlu memperhatikan beberapa hal, seperti bahan yang digunakan, bumbu, peralatan, dan wadah yang digunakan.[1] Selain itu perlu diperhatikan juga metode yang dilakukan seperti penirisan, penjemuran, dan penyimpanan.[3] Dengan pembuatan yang benar, manisan yang diperoleh akan renyah, tidak getir atau sepat, dan memberi sensasi nikmat bagi yang makan.[2]

[sunting] Bahan dan bumbu

Bahan yang digunakan dipilih yang baik kualitasnya, agar hasil manisan tidak keriput.[1] Buah yang digunakan tidak terlalu muda ataupun terlalu tua, tidak mengandung banyak serat serta tidak berulat dan tidak ada cacat.[3] Buah yang digunakan dicuci terlebih dahulu dari kotoran yang ada.[1]
Garam yang digunakan adalah garam meja, garam bata, atau garam beriodium, serta tidak mengandung vetsin karena akan menghambat proses pengawetan.[1] Gula yang digunakan sebaiknya berwarna putih agar hasil manisan tidak berubah warna menjadi lebih gelap.[1] Bila digunakan cuka, gunakan yang kadar keasamannya 5% saja agar tidak terlalu asam.[1]
Air kapur sirih digunakan untuk memberi tekstur renyah pada manisan.[2] Sebelum direndam dalam air gula, buah direndam dalam air kapur sirih terlebih dahulu.[2] Setelah dibilas hingga bersih agar sisa kapur sirih tidak menempel.[2]
Bumbu tambahan yang digunakan, seperti cabai merah, cengkeh, atau kayu manis sebaiknya masih baru agar tidak mengganggu cita rasa manisan.[1] Dalam pembuatan, bumbu dibungkus dengan sepotong kain agar tidak mengotori air rendaman dan tidak mengganggu warna hasil akhir manisan.[1] Bahan pengawet tidak perlu digunakan apabila manisan disimpan dalam tempat yang bersih dan sesuai.[1]

[sunting] Peralatan dan wadah

Peralatan yang digunakan untuk membuat manisan adalah panci, pengaduk, toples.[1] Panci dan sendok dibuat dari bahan baja antikarat, email, atau kayu.[1] Peralatan yang terbuat dari besi atau logam dapat meracuni dan merubah warna manisan karena akan bereaksi dengan cuka yang ditambahkan atau zat asam yang terdapat dalam buah.[1]
Wadah yang digunakan tertutup, telah dibersihkan dari lemak dan telah disterilkan. Pastikan adah tidak retak dan dapat tertutup rapat.[3]

[sunting] Metode

Sebelum direndam, manisan dipilih dahulu yang berkualitas dan dicuci.[3] Pada beberapa buah dilakukan pengupasan dan pemotongan terlebih dahulu.[2] Pada buah yang memiliki daging tebal juga dapat dilakukan pelubangan untuk membantu meresapkan larutan gula.[2] Pada cara modern, penggulaan dilakukan lebih dari satu tahap.[2]
Penirisan dilakukan menggunakan ayakan yang terbuat dari bambu atau aluminium.[3] Setelah ditiriskan, buah dibiarkan beberapa lama untuk memastikan sisa-sisa air tidak tersisa pada buah.[3] Untuk manisan kering, air gula terakhir yang digunakan juga ditiriskan, sedangkan untuk manisan basah tidak.[2]
Metode penjemuran dilakukan untuk beberapa manisan kering.[3] Penjemuran yang baik dilakukan dengan sinar matahari, sambil dibalik-balik agar keringnya merata.[3] Setara dengan itu manisan juga dapat dipanggang pada oven sebelum dimasukkan ke wadah.[3] Penyimpanan manisan pada umumnya adalah di lemari es.[2] Manisan diletakkan pada wadah yang kedap udara dan tertutup rapat, atau dikemas dalam plastik yang kedap udara.[2]

SUKADE / MANISAN KERING LABU SIAM

Sukade / Manisan Kering Labu Siam

http://bisnisukm.com/wp-admin/post-new.php
Sukade atau manisan adalah buah-buahan yang direndam dalam air gula selama beberapa waktu. Membuat buah-buahan menjadi manisan adalah salah satu cara untuk mengawetkan bahan makanan dan hal ini sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala. Jenis manisan ada 3 macam yaitu, manisan kering, manisan basah, dan manisan basah berkuah.
Manisan basah diperoleh setelah penirisan buah dari larutan gula, sedangkan manisan kering diperoleh bila manisan yang pertama kali dihasilkan (manisan basah) dikeringkan sampai kering. Buah-buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan basah adalah jenis buah yang cukup keras seperti pala, mangga, kedondong, kolang-kaling, dan lain-lain. Sedangkan buah-buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan kering adalah jenis buah yang lunak seperti pepaya, sirsak, dan lain-lain.
Labu siam sifatnya bergetah dan permukaannya berbiku – biku. Di dalam 100 gram labu siam terkandung 6,5 karbohidrat; 0,6 protein; 0,3 mineral dan 14 mg kalsium. Biasanya labu siam hanya diolah menjadi sayur, namun kini ada alternative pengolahan labu siam menjadi manisan kering  labu siam. Sukade atau manisan kering biasanya digunakan sebagai hiasan dan campuran dalam pembuatan kue kering, roti dan sebagainya. Pembuatan sukade / manisan kering labu siam meliputi 3 proses yaitu, persiapan bahan baku, pembuatan larutan perendaman dan pembuatan sukade / manisan kering labu siam:
Bahan
a.     Labu siam
b.     Kapur sirih
c.     Garam
d.     Gula pasir
e.     Larutan asam sitrat 1,5 %
f.      Natrium metabisulfit
g.     Pewarna makanan
Alat
a.     Pisau
b.    Pengaduk
c.     Saringan
d.    Panci
e.    Waskom
f.     Cabinet dryer
Cara Kerja
a.  Persiapan Bahan Baku
  1. Labu Siam dikupas, dicuci, dipotong kubus (2×1,5×1,5) cm.
  2. Potongan labu siam direndam dalam larutan kapur sirih selama satu jam.
  3. Cuci dan tiriskan
  4. Blansing dan kemudian ditiriskan sehingga didapat bahan baku siap pakai.
Blansing merupakan pemanasan pendahuluan dalam uap atau air panas dalam waktu singkat, terutama untuk sayur-sayuran dan buah-buahan. Tujuan dari pemblansiran ini adalah :
·     Membantu membersihkan bahan makanan dari kotoran – kotoran antara lain tanah, getah, insekta, dan lain – lain.
·    Untuk memperbaiki tekstur.
·    Menonaktifkan enzim – enzim, terutama enzim oksidase
·    Menghilangkan bau dan flavor yang tidak dikehendaki.
b.  Pembuatan Sirup Perendaman
Setelah persiapan bahan baku selesai, lalu dibuat larutan perendam yaitu dengan mencampurkan garam, gula, asam sitrat, natrium metabisulfit dan pewarna dalam 2 liter air kemudian panaskan hingga mendidih. Fungsi gula terutama sebagai zat pemanis ( sweeteners ), zat pengawet, penambah flavor, dan untuk memperbaiki tekstur dari buah-buahan. Air garam dan air kapur untuk mempertahankan bentuk (tekstur) serta menghilangkan rasa gatal atau getir pada buah. Asam ditambahkan untuk memperbaiki flavor. Buah-buahan dengan kandungan asam yang rendah, dapat diberi tambahan asam sitrat. Natrium metabisulfit yang ditambahkan bertujuan untuk mencegah proses pencoklatan dan mempertahankan warna agar tampak menarik. Sedangkan zat pewarna ditambahkan ke dalamnya dengan tujuan untuk memberikan kenampakan yang menarik.
c.  Pembuatan Sukade
  1. Bahan baku siap pakai direndam dalam sirup perendam yang mendidih (10 menit).
  2. Didinginkan dengan cepat
  3. Dilakukan perendaman lagi dengan larutan perendam selama 24 jam.
  4. Pisahkan bahan dari larutan perendam
  5. Cuci dengan air panas kemudian tiriskan
  6. Sukade /manisan basah yang dihasilkan lau dikeringkan dengan cabinet dryer pada suhu 400C selama 9 jam.
  7. Kemas dalam plastik.
(Sumber gambar: IA audio HP:+6285649954423)
Beritahukan ke teman anda..

LUMPIA ISI BAKSO

Lumpia Isi Bakso

lumpiaisibakso.psd
BAHAN :
200 gram ayam cincang
200 gram udang cincang
1 1/2 cup water chesnut (***) cincang
3 lembar akar ketumbar
3 siung bawang putih, cincang halus
1 sendok makan merica
1 sendok makan light soy sauce
1/2 sendok makan gula
1 sendok makan daun bawang iris
1 sendok makan daun ketumbar cincang
daun bawang kecil untuk ikat kulit lumpia
minyak goreng
Baca entri selengkapnya »

BAKSO CORNET MASAK KECAP

Bahan :
Bakso :
1 kaleng kornet (170 gr)
1 butir telur
2 sdm tepung terigu
Saus :
1 sdm minyak goreng
1/2 butir bawang bombay, potong 1/2 cm
6 sdm kecap manis
Cara olah :
1. Campur bahan bakso hingga rata, pulungi bulat2, jangan terlalu besar, kira kira sesuai selera.
2. Goreng bakso hingga matang kecoklatan, sisihkan,
3. Tumis bawang bombay sampai layu, tambahkan kecap manis, masukkan bakso, aduk rata, sajikan.

TUMIS BROKOLI BASO SAPI

BAHAN:
300 gr brokoli,
100 gr touge
200 gr daging sukiyaki
4 buah baso sapi, iris tipis
4 butir bawang merah, iris tipis
2 siung bawang putih, iris tipis
75 gr paprika merah, iris tipis memanjang
1 sdm saus tiram
½ sdm kecap inggris
1 sdm soy sauce
½ sdt garam
1 sdm gula pasir
2 sdm minyak untuk menumis
25 ml air matang
CARANYA:
1. Campur daging sukiyaki dengan kecap inggris selama 1 jam. Sisihkan.
2. panaskan minyak. Tumis bawang merah dan bawang putih hingga
harum.
3. Masukkan daging sukiyaki dan irisan baso, aduk-aduk dan masak hingga
setengah matang.
4. Masukkan brokoli, touge dan paprika. Aduk rata.
5. Tambahkan air, kemudian saus tiram, soy sauce, garam dan gula pasir.
Aduk rata.
6. masak hingga semua bahan matang. Angkat.
7. Sajikan.

Bakso Kepiting

Bahan:
½ kg udang, buang kulit, cincang halus
5 ekor kepiting, rebus ± 15 menit, ambil isinya
1 buah wortel, cincang halus
1 ikat daun bawang, iris halus
2 siung bawang putih, cincang halus
1 butir putih telur
½ sdt garam
1 sdm gula pasir
½ sdt merica
2 sdt minyak wijen
½ sdm kecap asin
4 sdm tepung maizena (jagung)
2 lembar kulit tahu
minyak secukupnya untuk menggoreng
Cara Membuat:
Campur semua bahan kecuali kulit tahu menjadi satu.  Uleni hingga merata.
Bentuk adonan bakso bulat-bulat dengan diameter 2-3 cm.  Kemudian bungkus bulatan bakso dengan kulit tahu.
Kukus bakso selama 15 menit.   Angkat dan sisihkan.
Panaskan minyak banyak di dalam wajan dengan api besar.
Goreng kukusan bakso hingga berwarna kekuningan.
Angkat dan siap dihidangkan.
Untuk 15-20 bakso.

BAKSO MALANG

BAHAN BAKSO:
350 gr daging sapi yang segar
50 gr tepung sagu
100 cc air es
1 butir telur
4 siung bawang putih
1/2 sdt merica
3 sdt garam
KUAH:
2 liter air
600 gr lutut sapi/tulang sapi
6 siung bawang putih
1/2 sdt merica
2 batang daun bawang, iris
3 sdt garam
PELENGKAP:
10 lembar kulit pangsit, goreng
150 gr mi kuning basah
10 tahu goreng, serong, toreh sedikit
Bawang goreng secukupnya
Sambal rebus
CARA MEMBUAT:
1. Buat bakso: haluskan bawang putih, merica, dan garam. Giling daging hingga halus. Campur dengan tepung sagu, bumbu halus, telur, dan
air es. Aduk rata sambil dibanting-banting. Ambil 1/3 adonan untuk isian tahu.
2. Didihkan air, lalu matikan apinya. Buat bulatan bakso dua macam, satu besar dan satu kecil. Celupkan dalam rebusan air. Lakukan sampai habis.
3. Masak kembali hingga baksonya mengapung, angkat, tiriskan.
4. 1/3 adonan bakso masukkan dalam tahu. Kukus sebentar.
5. Buat kuah: haluskan bawang putih, merica, dan garam. Didihkan air, bum
bu, dan tulang, masak hingga mendidih, saring. Taburi daun bawang, angkat.
6. Siapkan mangkuk, tata mi, bakso, dan tahu. Tuangi dengan kuahnya, taburi daun bawang, dan bawang goreng. Sajikan dengan pangsit goreng dan sambal rebus.
Untuk: 6 orang.

MANISAN SINGKONG

Manisan Singkong

  
4 Votes
Bahan :
500 gram singkong
100 gram gula merah, disisir dan cairkan dengan sedikir air
Air secukupnya
5 cm kayu manis
4 butir cengkeh
sehelai daun pandan
garam
Cara olah :
Singkong dipotong kotak kecil.
Rebus singkong bersama kayu manis, cengkeh dan daun pandan hingga singkong empuk dan air menyusut.
Masukan gula merah cair dan garam secukupnya
Aduk rata sampai kuah agak mengental
Angkat dan singkong siap dihidangkan.
Be the first to like this post.

5 Komentar»

  veronica wrote @
0
0
  
Rate This
itu magh namanya kolak kali………
cm g pk santan aj.
  wild wrote @
0
0
  
Rate This
Adhu mas itu mah bukan manisan tapi singkong di kayu manis dikasih gula merah dikasih dsb,dsbnya. Itu namanya “manisan rebus”
  agus wrote @
0
0
  
Rate This
saya menjual sirup,jus,teh,dan manisan rosella.Hub 08386821069
  evha wrote @
0
0
  
Rate This
ndeh,,,
th mh kolak,,,
  Muhammad Rizal wrote @
0
0
  
Rate This
Menjual Carica

Tinggalkan Balasan

Alamat surel anda tidak akan ditampilkan. Required fields are marked *
*
You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <pre> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>